WELCOME TO THIS BLOG!!. PLEASE ENJOY THE MENU HAS BEEN PROVIDED

Minggu, 13 Februari 2011

maulid nabi muhammad saw

Maulid, pembacaan al barjanzi, simthu duror/ thibaan silahkan!
"Apa saja yang dibawa Rasul untuk kalian, maka ambilah. Dan apa saja yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah."
(Q. S. Al-Hasyr: 7)
Ayat tersebut Tidak berbunyi apa yg tidak dilakukan oleh rasulullah jangan lakukan!
Idzaa amartukum bi syain fa’tuu bihii wa idzaa nahaitakum ‘anhuu fantahuuu.
Apabila aku memerintahkan kamu tentang sesuatu, maka ikutilah. Dan apabila aku melarang tentng sesuatu maka jangan lakukan.
Dalam kapasistas beliau yang memiliki keterbatasan ruang dan waktu tidak mungkin segala sesuatu pernah dilakukan oleh rasulullah. Dengan demikian apa yang tidak dilakukan oleh rasulullah bukan berarti kita tidak boleh mengerjakan.
Kita sepakat bahwasannya bid’ah adalah sesuatu yang jelek dalam agama. Dilarangnya bid’ah bukan karena pembaharuannya, akan tetapi dilarangnya bid’ah adalah karena mukhalifah lissyar’iyyah, yaitu bertentangan dengan syariah. jadi demikian jika peringatan maulid nabi dari segi subsatansinya tidak merusak syariah, maka hal itu merupakan bisa saja bernilai ibadah, dilihat dari tujuan didakannya maulidan. Sepengetahun saya maulidan memilki Tujuan yaitu:
1. Tidak lain dan tidak bukan adalah mengagungkan rasulullah saw. Habib Abdurrahman mengingatkan pentingnya mengagungkan Rasulullah SAW. Mengagungkan Rasulullah merupakan kewajiban yang diperintahkan syari’at. Tapi bukanlah menuhankan beliau. Mengagungkan dan menyanjung Nabi SAW berarti menaati perintah Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah SWT selalu memanggil para nabi dengan menyebut namanya. Seperti firman Allah SWT kepada Nabi Adam AS, “Allah berfirman, ‘Wahai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini…’.” – QS Al-Baqarah (2): 33. Namun, Allah mengecualikan Rasul-Nya, Muhammad SAW, dengan panggilan yang khusus dan agung. Allah tidak memanggil namanya, melainkan selalu memanggilnya dengan sifat-sifat atau predikatnya. Seperti firman Allah SWT, “Wahai orang yang berselimut.” – QS Al-Muddatsir (74): 1. Ini menunjukkan, Allah mengistimewakan Nabi Muhammad SAW.
2. Ungkapan rasa cinta kepada nabi Muhammad.

Innallaha a malaaikatahuu ushalluuna ‘alannabi yaa ayyuhallazina aamanu shollu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepada Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya”. {Al Ahzab: 56}

Cinta kepada rasullah bukan seperti cinta kepada sesuatu yang ada dihadapan kita, menyayangi, memberi perhatian seperti di dalam keluarga. Akan tetapi cinta kepada rasulullah adalah cinta kepada Sesuatu yang tidak maujud. Bagaimana kita bisa mengekspresikan cinta kita kepada sesuatu yang tidak maujud?, tentu kita harus mampu menghadirkan kembali SOSOK rasulullah saw, ingat SOSOK!! . kita ketahui zaman sekarang sudah banyak yang tidak mengenal sosok rasulullah, suri tauladannya dalam membina rumah tangga, dalam

Awal peringatan mauled nabi pada awalnya diparkasai oleh panglima perang, sholahuddin al ayyubi. Ketika pertempuran salib yang pertama umat islam mengalami kekalahan, ribuan orang mati syahid karena kekejian musuh. sholahuddin al ayyubi mencoba untuk memberi semnagat kepada umat islam dengan membaca shrah nabawiyyah, shalahuddin al ayyubi membaca keteguhan nabi Muhammad ketika menhadapi kaum kafir, dalam menghadapi fintah orang kafir. Kemampuan shalahuddin al ayyubi dalam memberikan semngat/ghirah pada waktu itu seakan-akan mampu menghipnotis pejuang muslim untuk bangkit kembali.
3. Mulid nabi sebagai ucapan rasa syukur kita kepada allah

Rahmat allah yang terbesar adalah dengan lahirnya nabi Muhammad yang membawa masyarakat jahiliyyah pada zaman itu ke dalam mayarakat yang beradab.
Innamaa bu’isttu l utammima makaarimal akhlaaq


Peringatan mauled nabi merupakan sebuah adat/traidisi, yang disitu tradisi adalah bersifat netral. Artinya, suatu tradisi bisa bernilai ibadah apabila sesuai dengan syara’, dan apabila tradisi itu bertentangan dengan syara’ maka hukumnya haram. Yang paling penting adalah apa sebenarnya esensi/tujuan diadakannya peringatan mauled nabi, sesuai yang ada diatas:
1. Tidak lain dan tidak bukan adalah mengagungkan rasulullah saw
2. Ungkapan rasa cinta kepada nabi Muhammad
3. Mulid nabi sebagai ucapan rasa syukur kita kepada allah

Dengan demikian, Saya harapakan yang sudah memegang prinsip bahwasannya mauled nabi merupakan hal yang sunnah silahkan teruskan dan tidak perlu ragu lagi, dan tidak perlu mencemooh kepada segolongan orang yang tidak melaksanakannya agar ukhuwah islamiah agar tetap terjaga. Aamiin.


Related Post



3 komentar:

Anonim mengatakan...

hmmm

Anonim mengatakan...

bolehkah sy mngajak dialoq...

lubis mengatakan...

OOO YA SILAHKAN... KNAPA PAKE ANONYMOUS?