WELCOME TO THIS BLOG!!. PLEASE ENJOY THE MENU HAS BEEN PROVIDED

Senin, 21 November 2011

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DIPADU DENGAN TEORI BRUNER



Matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu matematika merupakan mata pelajaran yang mutlak untuk dipelajari. Namun berbagai keluhan tentang kesulitan belajar matematika masih banyak temui. Realitas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menganggap bidang studi matematika sangat sulit, sehingga sering dijumpai sosok siswa yang begitu pelajaran dimulai wajahnya tampak jemu karena tidak menyukai pelajaran matematika. Rasa tidak suka ini bisa bersumber dari diri siswa itu sendiri ataupun dari guru mata pelajaran matematika. Siswa merasakan bahwa pelajaran matematika sulit karena dari awal sudah tidak menyukai pelajaran matematika, atau bisa dikarenakan cara mengajar yang diterapkan oleh guru kurang mengena di hati para siswa sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Proses belajar mengajar di sekolah masih cenderung berpusat pada guru sehingga mengakibatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa aktif dalam pembelajaran.
Aktivitas siswa dapat ditumbuhkan dengan mengajak siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Pernyataan ini sesuai dengan pernyataan Bruner (dalam Dahar, 1989:97-98) yaitu inti dari belajar  adalah bagaimana cara orang memilih, mempertahankan dan mentransformasi informasi secara aktif, sehingga pengetahuan yang dipelajari oleh seseorang akan diinternalisasi dengan baik apabila proses belajar dilakukan secara optimal.  Proses belajar akan berlangsung secara optimal jika proses pembelajaran diawali dengan tahap enaktif (suatu tahap pembelajaran dengan menggunakan benda-benda kongkret atau menggunakan situasi nyata), kemudian tahap ikonik (tahap pembelajaran dengan menggunakan bentuk bayangan visual), dan tahap simbolik (tahap pembelajaran dengan menggunakan bentuk simbol-simbol abstrak).
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa dalam kelompok kecilnya bekerja sama dan saling tukar pendapat untuk mengungkapkan pikiran mengenai pokok pembicaraan tertentu. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok. Hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif tentang apa yang dapat dilakukan siswa untuk mencapai keberhasilan belajar berdasarkan kemampuan dirinya secara individu dan andil dari anggota kelompok lain selama belajar bersama dalam kelompok.
Menurut Lie (2002:54-63), pembelajaran kooperatif memiliki banyak teknik antara lain: mencari pasangan (make a match), bertukar pasangan, berpikir-berpasangan-berempat (think-pair-share and think-pair-square), berkirim salam dan soal, kepala bernomor (number heads), kepala bernomor terstruktur, dua tinggal dua tamu, keliling kelompok, kancing gemerincing, keliling kelas dan lain-lain. Salah satu teknik yang disebutkan di atas yaitu teknik Kancing Gemerincing. Teknik Kancing gemerincing merupakan teknik pembelajaran yang mengggunakan kancing-kancing sebagai media untuk mengatur pola interaksi siswa dalam kelompok belajar. Kegiatan pembelajaran pada teknik kancing gemerincing memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan kontribusi mereka serta mendengarkan pandangan dan pemikiran siswa lain dalam satu kelompok.

Related Post



0 komentar: