WELCOME TO THIS BLOG!!. PLEASE ENJOY THE MENU HAS BEEN PROVIDED

Selasa, 08 November 2011

Penilaian acuan patokan (PAP) atau norma absolut


Penilaian acuan patokan adalah suatu norma yang ditetapkan secara absolut (mutlak) oleh guru atau pembuat tes berdasarkan oleh pembuat soal, bobot masing-masing soal serta prsentase penguasaan yang dipersyaratkan. Dengan demikian skor standar yang diperoleh oleh seseorang yang didasarkan oleh konversi norma absolut akan mencerminkan penguasaan anak terhadap bahan yang diberikan.
Di dalam mengolah skor mentah menjadi skor standar di samping kita menentukan jenis norma yang akan digunakan, kita juga harus menentukan jenis skala yang akan digunakan. Dengan demikian terdapat noma absolut skala lima, norma absolut skala sembilan, norma absolut skala sebelas, norma absolut skala seratus, norma absolut skala Z skor, dan norma absolut skala T skor.
1.      Noma absolut skala lima
Skala lima adalah suatu pembagian tingkatan yang terbagi atas lima kategori yaitu A, B, C, D, dan E. Langkah yang di tempuh dalam mengkonversikan skor mentah menjadi skor standar dengan menggunakan norma absolut skala lima sebagai berikut :
a.       Mencari skor maksimal ideal (SMI) dri tes yang diberikan.
SMI adalah skor yang mungkin dicapai apabila semua item dapat dijawab dengan benar. SMI dicari dengan jalan menghitung jumlah item yang dibreikan serta bobot dari masing-masing item.
b.      Membuat pedoman konversi
Pedoman konvers yang digunakan dalam mengubah skor mentah menjadi skor standar dengan norma absolut didasarkan atas tingkat penguasaan terhadap bahan yang diberikan. Tingkat penguasaan tercermin pada tinggi rendahnya skor mentah yang dicapai. Pedoman konversi yang umum digunakan dalam norma skala lima absolut adalah
Tingka Penguasaan
Skor Standar
90%-100%
80%-89%
65%-79%
55%-64%
0%-54%
A
B
C
D
E
           
2.      Norma absolut skala sembilan
Skala sembilan adalah suatu susunan tingkatan yang terdiri dari sembilan kategori. Masing-masing kategori dinyatakan dengan angka dari 1 sampai dengan 9. Angka 1 menyatakan kategori terendah dan angka 9 menyatakan kategori tertinggi. Untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar dengan norma absolut skala sembilan, langkah pertamanya mencari skor maksimal ideal (SMI), kedua pedoman konversi yaitu sebagai berikut:
Tingkat penguasaan
Skor standar
85% - 100%
75% - 84%
65% - 74%
55% - 64%
45% - 54%
35% - 44%
25% - 34%
15% - 24%
0% - 14%
9
8
7
6
5
4
3
2
1

3.      Norma absolut skala sebelas
Pedoman knversi skala sebelas pada prinsipnya sama dengan pedoman knversi skala sembilan. Perbedaannya adalah pada skala sebelas ditambahkan satu skala lagi keatas dan satu skala lagi kebawah. Adapun pedoman konversi skala sebelas adalah sebagai berikut :
Tingkat penguasaan
Skor standar
95% - 100%
85% - 94%
75% - 84%
65% - 74%
55% - 64%
45% - 54%
35% - 44%
25% - 34%
15% - 24%
5% - 14%
0% - 4%
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

4.      Norma absolut skala seratus
Skala seratus adalah suatu skala yang bergerak antara 0 sampai 100. skala seratus disebut juga skala persentil. untuk mengkonversikan skor mentah menjadi skor standar dengan norma absolut skala seratus digunakan rumus sebagai berikut:
P= X.100/SMI
keterangan: P     = persentil
       X     = skor yang dicapai
       SMI = skor maksimal ideal
5.      Norma absolut skala Z skor
Skala Z skor adalah suatu ukuran yang menyatakan penyimpangan suatu skor terhadap angka rata-rata dalam kelompok tersebut dalam suatu deviasi standar. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk mengkonversikan skor mentah menjadi skor standar dengan skala Z skor adalah sebagai berikut:
a.       Mencari skor maksimal ideal
b.      Mencari angka rata-rata ideal
Mi=1/2 x SMI
keterangan: Mi = mean ideal (anka rata-rata ideal)
MSI = skor maksimal ideal
c.       Mencari standar deviasi ideal
SDi = 1/3 x Mi
d.      Mengkonversikan skor mentah menjadi skor standar dengan rumus sebagai berikut:  Z= x-Mi/SDi
6.      Norma absolut skala T skor
Penggunaan skala Z skor seperti yang diuraikan di atas memiliki dua kelemahan. pertama, karena skala ini menggunakan angka pecahan yang menyulitkan perhitungan. kedua, karena dalam beberapa hal skala ini menggunakan bilangan negativ yang kadang-kadang lupa menuliskannya.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dikembangkan jenis skala lain. untuk menghindarai adanya pecahan, hasil bagi standar devisiasi dikalikan dengan 10. Dan untuk menghindari adanya bilangan negativ, hasil kali tersebut ditambahkan dengan 50. Skala ini disebut dengan skala T skor. rumus selengkapnya adalah sebagai berikut:
T=50+( X-M/SD)X100

Related Post



0 komentar: