WELCOME TO THIS BLOG!!. PLEASE ENJOY THE MENU HAS BEEN PROVIDED

Senin, 02 Januari 2012

Upaya Pelestarian Karapan Sapi Madura


Selain pacuan kuda, kita juga mengenal yang namanya karapan sapi. Karapan sapi berasal dari Madura. Pulau Madura terletak di sebelah timur laut  Jawa Timur. Pulau Madura dikenal sebagai pulau yang kaya akan tradisi dan budayanya yang sangat beragam. Kebudayaan seperti karapan sapi yang ada di Madura ini memiliki nilai seni yang sangat indah dan perlu dilestarikan. Namun disisi lain, karapan sapi kini menjadi budaya yang tidak manusiawi karena sapi yang akan diikutsertakan dalam pertandingan disiksa terlebih dahulu agar bisa berlari dengan cepat. Saya yakin karapan sapi akan tetap bisa dilestarikan tanpa adanya penyiksaan sebelum pertandingan berlangsung, karena yang dibutuhkan adalah sportifitas seperti awalnya karapan sapi ini menjadi budaya masyarakat madura. Bagaimana supaya karapan sapi ini menjadi budaya Indonesia yang tetap lestari sehingga anak-anak cucu kita masih bisa merasakannya?.

Upaya untuk melestarikan karapan sapi sebagai warisan budaya Indonesia salah satunya menjadikan icon gambar karapan sapi menempel di mata uang, seperti yang dilakukan oleh pemerintahan presiden Soeharto, yaitu menerbitkan uang logam pecahan 100 rupiah selama delapan tahun emisi mulai tahun 1991 sampai 1998.

Cerita singkat mengenai saya dan uang logam bargambar karapan sapi
source image: uang-kuno.com

Saya mengenal karapan sapi pertama kali di uang logam Rp 100,00 warna kuning. Dalam hati saya, saya penasaran sekali apa itu karapan sapi?, dari mana itu karapan sapi?. Kok sampai-sampainya menjadi logo uang rupiah dengan nominal Rp 100,00. Apalagi di tahun 2003, ketika waktu itu saya kelas 6 MI (setara SD) saya heran sekali uang logam berlogo karapan sapi Rp 100,00 ini bernilai Rp 1000,00 untuk yang tahun pembuatannya 1991. Apakah hanya terjadi di daerah Banyuwangi ataukah di seluruh  wilayah Indonesia berlaku aturan uang seperti itu, saya enggak tahu.

Hal ini membuat saya penasaran sampai akhirnya ketemu oreng madure waktu kuliah, namanya Umarul Faruq. Dari keterangannya sih pada waktu pembuatan uang logam yang berlogo karapan sapi ini pada tahun 1991 memiliki kandungan kuningan hampir 90% kuningan murni sehingga sangat cocok dan bagus kualitasnya untuk dibuat cincin. Memang banyak teman-teman saya menjadikan uang logam yang bergambar karapan sapi itu menjadikannya sebagai cincin, dengan melubangi bagian tengahnya yang kemudian dibentuk seperti cincin. Entah hal itu bener atau nggak saya juga kurang tahu, pokoknya beruntung dan senang sekali rasanya waktu itu ketika mendapatkan uang logam yang bergambar karapan sapi dan tahun pembuatannya 1991. Bisa tambah dech uang jajan, xixixixi.

Berkeinginan menyusuri pulau Madura….. :)

Hmmm dari situlah saya penasaran ingin menyusuri pulau Madura, melihat tradisi dan budayanya. Mulai dari logat maduranya, “tak iek tak iek” yang kedengerannnya sangat aneh dan asing bagi saya yang berasal dari Banyuwangi, batik Madura, te sate Madura yang akhirnya menjadi makanan orang Indonesia bahkan mendunia sampai-sampai presiden Amerika serikat, Barrack Obama-pun menyukainya, kontes sapi sono’, music saronen, tembang macopat  dan tak lupa karapan sapinya.

Dari lubuk hati yang terdalam (wkwkkwk lebay :D), muncul dalam pikiran saya bahwasanya karapan sapi itu asal-muasalnya dari para petani madura di zaman dahulu yang membajak sawah dengan 2 sapi jantan. Dengan bantuan binatang ternak seperti sapi maka akan mampu mempercepat garapan sawahnya. Dari situlah muncul inisiatif dari salah seorang petani Madura untuk melombakan sapi-sapinya untuk adu kecepatan, yang akhirnya diberi nama karapan sapi. CMIIW (Correct Me If I am Wrong) yaa :).

Berlangsungnya karapan sapi……>>>>>

source image: rotyyu.wordpress.com
Karapan sapi dilombakan dengan menggunakan dua sapi jantan dan satu joki. Sebelum karapan sapi dimulai pasangan-pasangan sapi diarak mengelilingi arena pertandingan yang diiringi dengan music saronen, yaitu gamelan Madura. Diimbuhi dengan sapi betina Madura yang dilombakan dalam kontes kecantikan sapi madura, yang disebut dengan sapi sono’. Sama halnya dengan karapan sapi, sapi sono’ dilombakan pada saat akhir panen tembakau sekitar bulan agustus sampai september. Sebelum dilaksanakan lomba, sapi terlebih dahulu dirawat oleh pemiliknya dengan memberikan jamu tradisional Madura yang biasanya menggunakan 50 butir telur ayam kampung selama satu bulan sebelum hari-H pertandingan karapa sapi. selain itu, dilakukan pemijatan dan refleski otot pada sapi yang bertujuan agar stamina sapi tetap tangguh ketika berlomba.

Pada perlombaan ini sang joki menaiki kaleles (tempat pijakan sekligus tempat untuk mengendalikan pasangan sapi yang terbuat dari kayu), sedangkan selempang merupakan alat penghubung yang diletakkan pada leher sapi sehingga antara sapi yang satu dengan yang lainnya saling terhubung.

Setiap perlombaan dilepaskan 3 pasang sapi yang kemudian diambil satu pemenang dan akhirnya berakhir dengan final 2 pasang sapi. Lintasan pacuan karapan sapi sekitar 100 meter yang hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 detik sampai 1 menit untuk mencapai garis finish. Untuk pemenang lomba karapan sapi diambil 4 juara. Tidak mengherankan jika sapi-sapi yang juara ini memiliki harga yang tinggi dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Dengar-dengar sapi yang juara dalam karapan sapi harganya bisa mencapai Rp 250 juta.

Tugas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Selain melalui uang logam, upaya untuk terus melestarikan karapan sapi bisa melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tidak hanya pemerintah, UNESCO sebagai lembaga dunia yang menangani bidang ekonomi dan budaya juga memiliki peran besar dalam membantu pelestarian warisan budaya dunia. Setelah batik dan keroncong mendapatkan pengakuan sebagai hasil warisan budaya Indonesia semoga segera menyusul karapan sapi sebagai budaya warisan Indonesia juga.

Karapan sapi menuju PON 2012 di Riau

 Kita mengenal yang namanya pacuan kuda yang merupakan olahraga berkuda, lalu bagaimana dengan karapan sapi? Karapan sapi juga merupakan jenis olahraga karena karapan sapi ini merupakan lomba adu cepat yang akan timbul semacam olahraga seperti pacuan kuda. Kementrian Pemuda dan Olahraga harus berani menjadikan karapan sapi sebagai salah satu cabang olahraga yang diperlombakan di PON 2012 yang akan dilaksanakan di Riau 9 sampai 20 september 2012.

Pesan moral dari karapan sapi…… :)

Disebutkan pada zaman dahulu ada seorang kyai bernama Kyai Pratanu yang telah memanfaatkan kerapan sapi sebagai sarana untuk mengadakan penjelasan tentang agama Islam. Oleh sebab itu ajaran-ajarannya yang filosofis dihubungkan dengan posisi sapi kanan (panglowar) dan sapi kiri (pangdalem) yang harus berjalan seimbang agar jalannya tetap “lurus”, agar manusia pun dapat berjalan lurus. Pesan moral yang bisa saya ambil dari karapan sapi adalah bersegeralah dalam mencapai prestasi untuk menjadi sang juara dan focus dalam bertindak. Selain memiliki pesan moral, diadakannya karapan sapi juga memiliki tujuan, yaitu untuk memberikan motivasi kepada petani agar tetap semangat untuk bekerja dan dapat meningkatkan produksi ternak sapinya.

Related Post



16 komentar:

YQN mengatakan...

Oke gan!..... selamat berjuang sob

Kodok kampus mengatakan...

weh ikutan mas semoga menang aku dukung dari belakang hahaha

Anas mengatakan...

Mas lubis artikelnya keren, semoga menang amiin. semoga tembus 10 besar SERP Google.

CahNdeso mengatakan...

Salam sahabat, semoga sukses kontes dan masuk nominasi, Guys.
By the way, saya follow #71 (CahNdeso), sudilah follow saya balik iyaaa..thanks

revolusi 2012ku mengatakan...

semangat mas,. semoga menang, n makasih ternyata dah nambah pengetahuan ane ama kerapan sapi

fuda mengatakan...

wah , si petunjuktujuh juga lagi ikutan ni ... heheee

Unknown mengatakan...

sukses selalu sob, ane coba juga boleh ya? hehe

Unknown mengatakan...

sukses selalu sob, ane coba juga boleh ya? hehe

(tuan) Putrie Jrs ♛ mengatakan...

Selamat berjuang, Mas.
Semoga penjabaran apik ini segera masuk nominasi :)

Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik mengatakan...

Weeh keren artikelnya sob,,,! pasti menang neh,,

diare mengatakan...

sundul gan, moga-moga bisa dapet hadiahnya :D

joshap mengatakan...

Salam kenal ya, wah mank keren banget karapan sapi, seharusnya segera didaftarkan ke UNESCO sebagai kebudayaan internasional http://joshap.com/2011/12/31/karapan-sapi-untuk-madura-untuk-indonesia/

Kuliner Enak mengatakan...

Gmn hasil kontes/lombanya mas? sudah muncul ta? :)

lubis mengatakan...

wah yaitu mas, smpe saat ini kok gak da info mengenainya.. padahal perlombaan ditutup tanggal 23 januari kemaren

Kuliner Enak mengatakan...

Gmn hasilnya.. menang gak mas?

Unknown mengatakan...

very good inform