WELCOME TO THIS BLOG!!. PLEASE ENJOY THE MENU HAS BEEN PROVIDED

Sabtu, 26 Maret 2011

“Ngapain susah-susah belajar matematika??

“Ngapain susah-susah belajar matematika??, lha wong yang berguna hanyalah pertambahan, pengurangan, dan pembagian toch dalam kehidupan sehari-hari”. Itulah ucapan dari salah seorang yang gsk suka banget dengan matematika mulai dar SD sampai Perguruan tinggi. Memang dia jurusan sastra, sebut saja dina. Menurut pengalaman pribadi ditambah penuturan beberapa teman, pertanyaan tersebut diungkapkan mulai dari anak kecil (SD) sampai mahasiswa.
Pertanyaan tersebut lumayan sering muncul ketika beberapa orang dianjurkan dengan paksa ataupun tidak paksa untuk belajar Matematika seperti keterpaksaan karena merupakan mata pelajarn ataupun matakuliah wajib yang diwajibkan bisa lulus. Tidak tahu apakah pertanyaan itu muncul sebagai wujud nyata dari ke-kritis-an seseorang atau justru muncul sebagai kejenuhan seseorang terhadap Matematika?. Pertanyaan untuk apa belajar matematika selalu muncul dari orang yang default otaknya susah memahami angka-angka sebagai bentuk respon akan ketidaksukaannya. karena suka tidak suka terhadap sesuatu adalah wajar maka, pertanyaan itu adalah juga wajar.
Berikut ini beberapa contoh jawaban ngawurisai atas pertanyaan tersebut:
1. Diana (seorang anak kelas 3 SD) bertanya “hmmm…. Kak! Matematika itu sulit, ngapain sih hrus dipelajari dan kegunaannya utnuk apa coba?”
Kakaknya pun menjawab dengan ngawurisasinya, “Supaya kamu bisa menghitung uang yang akan kamu belanjakan ketika membeli sesuatu di koperasi sekolah”.
2. Diana pun meneruskan studinya, sampai di SMP pun ketemu dengan matematika yang sangat sulit dipahami oleh otaknya, ia melontarkan kembali pertanyaannya ke salah satu tetangganya yang sudah duduk di bangku SMA .
Jawaban penuh dengan ngawurisai muncul lagi, “Karena nanti di SMA (kalau melanjutkan sekolah) kalian juga akan belajar Matematika dan matematika kan salah satu mata pelaran Ujian Nasional kan?.”
Diana: “ia kak”, (jawab penuh dengan keprasahan).
3. Diana lulus SMP dan melanjutkan studi SMA. Matematika serasa tambah aneh aja, katanya. Ada trigonometri, difernsial, integral.


Jawaban: matematika berguna untuk ilmu fisika, menemukan rumus fisika >>> hmmm jawaban apa ini…
Ilmu Matematika diantaranya meliputi aritmatika, geometri, aljabar dll sehingga kalau mau sok idealis tentu saja banyak manfaat Matematika untuk ilmu pengetahuan lain dan juga untuk kehidupan, misalnya:
1. Kombinasi (Statistika) bisa digunakan untuk mengetahui banyaknya formasi tim bola voli yang bisa dibentuk.
2. Aritmatika hampir digunakan setiap hari, yaitu untuk hitung-menghitung.
3. Geometri bisa digunakan para ahli sipil karena geometri salah satunya adalah membahas tentang bangun dan keruangan.
4. Aljabar bisa digunakan untuk memecahkan masalah bagaimana memperoleh laba sebanyak mungkin dengan biaya sesedikit mungkin.
5. Mungkin dengan logika Matematika juga bisa membantu untuk berpikir logis, tapi tentu saja bukan hanya Matematika saja yang bisa membantu dalam berpikir logis.
Apakah matematika harus kita kuasai(paling tidak aritmatika)?
Menurut saya bukan sesuatu yang wajib, karena seorang penjaga warung yang misalnya buta matematika toh dapat memakai kalkulator yang notabene kecepatan dan keakuratannya lebih pasti. Realitas hidup adalah heterogen. karena tiap orang mempunyai potensi berbeda maka pembuat kalkulator yang ahli matematika telah memainkan perannya terhadap penjaga warung tersebut.
Mengenai penjaga warung…
Walaupun dia menggunakan kalkulator untuk mengetahui hasil perhitungan tetapi itu tidak berarti dia tidak menguasai atau menggunakan aritmatika. Ketika dia menghitung total belanja pelanggan maka dia telah menggunakan konsep penjumlahan (yg notabene merupakan bagian dari aritmatika)… pun ketika dia menghitung berapa kembalian yang harus diberikan, di situ dia telah menggunakan konsep pengurangan.
Matematika itu ngebantu biar otak kita ga lemot. Otak juga perlu dipaksa mikir biar ga tumpul. Orang yg jago matematika biasanya ilmu yg lainnya dia bisa, karena otaknya jalan, logikanya jalan, sering diasah. Dari teknik sampe ke psikologi butuh matematika (yah kecuali beberapa jurusan kayak sastra misalnya yg ga butuh). Kita juga butuh matematika bwt memahami alam. entah siapa yg ngomong kayak gini “Hanya dengan angka maka kita berarti sudah mengetahui hakikat sesuatu..”
Ada orang yang bawaan otaknya alergi sama angka-angka, kemampuan otaknya untuk mengolah angka-angka agak kurang. tapi bukan berarti orang ini bisa dibilang bodoh dan logikanya kurang bagus. karena logika yang bagus dapat juga diliat pada kecerdasan berbahasa seseorang. banyak pemimpin besar yang kemampuan matematika kurang, lalu apakah kita mencap logika mereka jelek.
Jadi belajar matematika seperlunya, yang mau jadi guru matematika yaa harus menguasai kalkulus, aljabar, geometri, dsb, yang mau jadi dosen matematika yaa harus menguasai persamaan diferensial, teori graf, analisa real dsb. Untuk yang mau jadi arsitek ya harus menguasai geometri, yang mau kerja di accounting ya harus menguasai matemtika ekonomi. Matematika ilmu langit dah!, kadangkala ilmu matemtika yang dah ada sekarang baru dapat dirasakan dan dibutuhkan untuk masa depan. Contohnya, dulu belum memerlukan sistem barcode dalam kemasan produk industri, seiring berkembangnya zaman ternyata yang berguna adalah ilmu struktur aljabar untuk membuat barcode. Itulah matematika, ilmu yang sangat aneh!. tapi dibutuhkan setiap orang, akan tetapi kadarnya berbeda-beda. Selamat menikmati matemaika. 

Related Post



0 komentar: