Saat ini untuk menuju Semarang dari Banyuwangi, daerah domisiliku, telah dipermudah dengan adanya moda transportasi Kereta Api Blambangan Ekspress yang menghubungkan Banyuwangi-Semarang. Kami pun nggak perlu transit-transit lagi jika hendak ke Semarang. Nggak perlu lagi harus menanti/menunggu atau berpindah ke moda transportasi lainnya sehingga tidak banyak waktu yang terbuang "sia-sia". Tentu, ini sangat menguntungkan bagi aku, mahasiswa, pelancong ataupun mereka para perantau.
Nah, ngomongin Semarang nih, ada tempat wisata yang menarik dan bagus di Kabupaten Semarang. Tepatnya di Bandungan Semarang. Aku menyebut Bandungan ini sebagai One Stop Destination karena memiliki sederet objek wisata mulai dari bangunan bersejarah hingga wisata alam yang berada di satu wilayah.
Bahkan Albert Einstein menekankan manfaat kreatif dari bercerita. Ia pernah menjelaskan bahwa jika ingin anak-anak menjadi cerdas, sebaiknya dongeng dibacakannya kepada mereka. Nah, jika ingin anak-anak menjadi lebih cerdas, disarankan untuk membacakan lebih banyak dongeng kepadanya.
Jika di Banyuwangi kami memiliki legenda Sri Tanjung, di Kabupaten Semarang punya cerita yang salah satunya adalah tentang Kyai Sanggem dan Nyai Sanggem. Kedua pasangan tersebut merupakan pasangan suami-istri yang tinggal di daerah Semarang, yang kini dikenal dengan sebutan Bandungan.
Kedua pasutri tersebut sudah lama sekali tidak dikaruniai anak. Kemudian, mereka menjalani semedi atau bertapa. Dalam pertapaannya, Kyai Sanggem dan Nyai Sanggem memperoleh petunjuk untuk mencari sumur di lereng Gunung Ungaran apabila ingin memperoleh keturunan.
Setelah memperoleh keturunan Kyai Sanggem mendapatkan petunjuk kembali untuk menutup sumur tersebut agar tidak terjadi bencana bagi desa di bawahnya. Namun, konsekuensi yang harus diterima adalah tidak ada mata air lagi di desanya.
Dari hasil diskusi dengan istrinya, Kyai Sanggem memutuskan untuk menutup sumur (membendung) tersebut dengan gong. Desa tersebut kemudian terkenal dengan nama Bandungan yang berasal dari kata "Bendungan". Makam keduanya kini bisa kita temukan di belakang kantor Kecamatan Bandungan.
Nah, dari kisah tersebut aku mencoba merenungi apa yang telah dilakukan oleh Kyai Sanggem dan Nyai Sanggem merupakan hal yang luar biasa. Hal-hal yang bisa aku ambil hikmah dari kisahnya adalah:
1. Ketabahan dan Keberanian
Baik Kyai Sanggem maupun Nyai Sanggem tetap bertahan dan saling setia sebagai suami istri meskipun keduanya belum memiliki keturunan yang diidam-idamkannya sejak menikah. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah di tengah tantangan hidup dan memiliki keberanian untuk menghadapinya.
2. Kepercayaan kepada Tuhan
Meditasi atau semedi yang dilakukan oleh keduanya bertujuan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. Selain itu, mereka menaruh harapan dengan berdoa kepada Sang Pencipta untuk dikaruniai momongan.
3. Ketekunan dan Usaha
Bersemedi adalah aktivitas yang membutuhkan ketekunan, kesabaran, ketenangan, dan fokus. Setelah itu, mereka mendapatkan jawaban untuk ditugaskan mencari sumur di lereng gunung Ungaran. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak mudah mengeluh dalam menjalani tugas dan menghargai usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan kita.
4. Pengorbanan dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kyai Sanggem menunjukkan pengorbanannya agar masyarakat di desa tersebut tidak terkena bencana yang tidak diinginkan. Yaitu, yang dilakukan adalah menjalankan tugas dengan menutup sumur tersebut dengan gong.
Lain daripada itu, ia tidak hanya meminumnya sendiri untuk keluarganya, tetapi juga digunakan oleh masyarakat di desa tersebut. Walaupun akhirnya, di desa tersebut tidak ada mata air lagi setelah sumur tersebut ditutup olehnya.
Kisah ini mengajarkan kita nilai-nilai pengorbanan dan pengabdian seseorang kepada keluarga dan masyarakat.
Liburan di Bandungan Bumi Serasi, Obat Dari Galau Hati
Dulu aku bukanlah tipe orang yang suka jalan-jalan. Karena lebih suka produktif di rumah saja. Namun, ketika punya anak dan melihat anak sangat suka ketika diajak jalan-jalan perlahan membuatku menyukai traveling.
Aku punya wishlist ingin sekali mengajak keluarga untuk berkunjung ke Bumi Serasi alias Kabupaten Semarang. Ya, kabupaten ini mendapatkan julukan sebagai Bumi Serasi yang merupakan akronim dari "Sehat, Rapi, Aman, Sejahtera, dan Indah". Kami sekeluarga punya keinginan untuk berlibur di Bandungan, Semarang.
Di Bandungan ini, setelah aku riset, tidak hanya menyediakan 1 atau 1 objek wisata. Namun, ada 13 tempat wisata (atau bahkan lebih) yang cocok untuk keluarga, rombongan, maupun solo traveller. Mulai dari Candi Gedong Songo, Alun-alun Bandungan, Vanaprastha Gedong Songo Park, Wisata Alam Legok Madu Bandungan, Taman Bunga Celosia, Sunrise Hill Gedong Songo, Ayanaz Gedongsongo, Umbul Sidomukti, Wisata Perantunan, Bumi Perkemahan Mawar, Florawisata Banyukuning, Susan Spa & Panorama Balcony dan Sky Garden Café and Resto.
Dari sekian tempat wisata tersebut sepertinya kami sekeluarga harus memilih beberapa saja. Karena keterbatasan waktu cuti kerja, kami berencana untuk pergi ke 5 tempat wisata di Bandungan dalam 4 hari 3 malam (termasuk waktu perjalanan dengan Kereta Api PP). Berikut ini itinerary wisata kami selama di Bandungan nantinya yang kami pilih untuk wisata budaya, alam, dan buatan, yaitu:
Candi Gedong Songo di Atas Awan, Wisata Budaya yang Menakjubkan
|
©YouTube/BPCB Jateng |
Tempat wisata pertama yang akan kami kunjungi adalah kompleks Candi Gedong Songo. Rencana kami datang di pagi hari untuk mendapatkan aura magis dari bangunan candi ini.
Di pagi hari, kami bisa menikmati indahnya sembilan bangunan candi ini yang terletak di ketinggian 1.200-1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sebagaimana Candi Hindu lainnya, lokasi Candi Gedong Songo ini berada di ketinggian yang identik dengan kepercayaan umat Hindu bahwa gunung merupakan tempat bersemayam para dewa.
Melansir Perpusnas.go.id, keberadaan Candi Gedong Songo ditemukan pertama kali dalam laporan Raffles tahun 1740. Awalnya, ditemukan tujuh bangunan candi sehingga disebut dengan nama Gedong Pitu. Baru pada awal abad ke-20 ditemukan dua candi lainnya sehingga diganti namanya menjadi Gedong Songo.
Kompleks candi ini termasuk tempat yang instagramable sehingga sangat cocok untuk kami yang suka mengambil spot-spot photo. Dengan paduan pemandangan candi yang sakral, gugusan awan, serta gunung-gunung di Jawa Tengah pastinya akan menghasilkan photo keluarga yang indah bak berada di atas awan.
|
Candi yang Cantik nan Tambun via ©YouTube/BPCB Jateng |
Karena bawa anak kecil, kami berencana untuk menggunakan kuda sewaan agar benar-benar bisa menaklukkan kompleks Candi Gedong Songo ini. Ya, bagi wisatawan yang merasa kelelahan namun ingin sampai ke candi terjauh yaitu Candi Gedong V, bisa menggunakan kuda sewaan yang telah disediakan oleh pihak pengelola.
Tak hanya melihat candi dan indahnya pemandangan pegunungan, kami berencana untuk berendam di sumber air panas. Pemandian air panas ini terletak di lembah bukit antara zona Candi Gedong tiga dan Gedong empat.
Sebagai informasi, Candi Gedong I merupakan candi terdekat dari pintu gerbang. Candi ini terletak di ketinggian 1.208 mdpl. Berikutnya, kita bisa menemukan Candi Gedong II yang berada di ketinggian 1.274 mdpl. Pada ketinggian 1.297 mdpl terdapat Candi Gedong III dan Candi Gedong IV berada di ketinggian 1.295 mdpl. Dan kompleks candi yang paling tinggi adalah Candi Gedong V yang berada di ketinggian 1.308 mdpl.
Menikmati Indahnya Sunset di Taman Bunga Celosia
|
©Instagram/newcelosia |
Sebenarnya untuk sampai di Candi Gedong Songo yang tadi, kami akan melewati lokasi Taman Bunga Celosia ini. Namun karena nantinya diperkirakan masih terik, kami berencana untuk mengunjungi Taman Celosia di sore hari setelah berkunjung di Candi Gedong Songo.
Meski namanya taman bunga, obyek wisata ini tidak hanya dipenuhi dengan beragam bunga warna-warni. Namun, juga ada sejumlah spot foto dan puluhan wahana permainan. Oleh karenanya, taman wisata ini sangat cocok untuk kami yang sudah berkeluarga. Nggak salah juga sih jika dijadikan destinasi wisata bareng pacar, gebetan, atau siapa saja lah.
Sebelum keliling di area Taman Bunga Celosia, kami berencana untuk masuk ke Museum Selfi terlebih dahulu. Hasil riset yang aku lakukan di website www.tamanbungacelosia.com, Museum Selfi ini dihiasi dengan berabagai ornamen yang menarik. Mulai dari ornamen yang berada di kamar tebalik, aquarium magic, ruang tanpa batas dan Candy land’s.
Karena pastinya sudah capek mendaki Candi Gedong Songo, kami berencana menggunakan Metro Car untuk berkeliling di area Taman Celosia. Kami tidak bisa membayangkan bagaimana gempornya jika kami menyusuri taman seluas kurang lebih 8,6 hektar ini dengan berjalan kaki.
Selama berkeliling taman dengan Metro Car, kami akan mendatangi banyak wahana permainan dan juga spot photo mulai dari rumah hobbit, balon udara, Rural Japanese, White Marine Park, New Little Korea, Little Amsterdam, green house bunga, little Italia, kaktus raksasa, tebing Celosia, taman lampion, dan masih banyak lagi.
Sebelum beranjak pulang, kami berencana untuk menikmati wisata kuliner di Cafe Garden Celosia. Sambil menikmati menu makanan yang disediakan, kami bisa menikmati udara yang segar, pemandangan indah khas lereng Gunung Ungaran yang bikin betah
|
©Instagram/newcelosia |
Nah, jika ingin intip lebih lanjut keseruan liburan di Taman ini bisa kunjungi IG-nya di @https://www.instagram.com/newcelosia/.
Obat Hati Galau di Vanaprastha Gedong Songo Park
|
©Instagram/perhutani.alamwisata |
Pada hari kedua, kami berencana untuk menikmati objek wisata Vanaprastha. Tempat ini masih satu kawasan dengan Candi Gedong Songo. Vanaprastha Gedong Songo Park didominasi wisata alam yang cocok untuk refreshing.
Terletak di ketinggian 1.200 mdpl, Vanaprastha memiliki hawa yang sejuk dan pas untuk rilaksasi tubuh. Kami bisa menikmati indahnya tanaman hutan yang tetap asri.
|
©LiburanYuk.co.id |
Keindahan dari Vanaprastha Gedong Songo bukanlah isapan jempol semata. Terbukti saat aku melakukan riset tentangnya, sejuknya hawa di Vanaprastha Gedong Songo Park bisa bikin penyembuh hati galau. Selain itu, pengunjung terhitung bisa menikmati wisata sejarah. Di Vanaprastha Gedong Songo didirikan tiga tempat tinggal heritage yang salah satunya sudah berusia lebih berasal dari satu abad.
Dulunya tempat tinggal kayu yang berusia lebih dari satu abad ini berguna sebagai kantor resmi Kehutanan pada zaman pemerintahan Hindia Belanda.
Agar bisa menikmati pemandangan sunrise, kami berencana untuk datang di pagi hari. Pepohonan hijau dan jajaran villa yang ada akan dapat kami nikmati dengan sempurna pas terkena bias sinar matahari di pagi hari. Ini pasti akan menjadi impian bagi seluruh orang, utamanya masyarakat perkotaan, dimana bisa menikmati hangatnya cahaya matahari di pagi hari sambil melihat indahnya pepohonan di hutan.
Ayanaz Gedongsongo, Objek Wisata Buatan yang Kekinian
|
©Instagram/ayanaz.gedongsongo |
Selanjutnya, pagi menuju siang hari, kami berencana untuk berkunjung di Ayanaz Gedongsongo yang juga berada di sekitar kompleks Candi Gedong Songo. Obyek wisata kekinian ini menghadirkan beragam spot foto Instagramable. Tempat wisata ini viral karena spot foto berbentuk balon udara unik serta berwarna-warni. Selain balon udara, adapula spot foto berbentuk ayunan di atas kolam, kursi di tengah kolam, replika perahu, tenda, serta spot foto kekinian lainnya.
Sambil menikmati pemandangan, kami juga bisa memesan makanan dan minuman yang tersedia di lokasi. Banyak spot photo yang instragamable seperti gambar-gambar di bawah ini:
|
©Instagram/ayanaz.gedongsongo |
|
©Instagram/ayanaz.gedongsongo |
Berenang dan Bermalam di Umbul Sidomukti yang Mengasyikan dan Penuh Kenangan
|
©Instagram/umbul.sidomukti |
Nah, sepulang dari Ayanaz Gedong Songo, kami akan melanjutkan perjalanan dan berencana menginap di Umbul Sidomukti. Lokasinya berada di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Rencana sih, siang menjelang sore hari, kami sudah sampai di Umbol Sidomukti. Dengan begitu, kami bisa menikmati kesegaran berenang di kolam renang Umbol Sidomukti yang airnya segar karena berasal dari mata air Gunung Ungaran.
|
©Instagram/umbul.sidomukti |
Selain berenang, kami juga bisa menikmati fasilitas lain yang disediakan oleh pihak pengolala mulai dari Little Ranch, berkuda, panahan, dan susur goa buatan sepanjang 135 meter.
Keesokan harinya, setelah menikmati tidur yang nyenyak di kamar villa Umbul Sidomukti, kami berencana main ATV, flying fox, marine bridge, dan sepeda awang. Setelah puas, baru kami berencana untuk kembali pulang ke Banyuwangi.
|
©Instagram/umbul.sidomukti |
Penutup
Semoga, wishlist di atas bisa aku wujudkan untuk menyenangkan keluarga kecilku. Jika kalian penasaran dengan wisata Kabupaten Semarang lainnya, bisa dapatkan informasinya dengan mem-
follow Instagram
Pesona Kab Semarang.
|
Aplikasi APIKS |
Atau juga bisa langsung install aplikasi APIKS yang merupakan aplikasi terintegrasi yang menyajikan semua destinasi wisata yang ada di Kabupaten Semarang. Fitur aplikasi ini cukup lengkap dan telah memenuhi kebutuhan penggunanya. Di dalam aplikasi APIKS, kita juga bisa mendapatkan informasi seputar hotel, penyedia jasa layanan tour guide, rental mobil, info swalayan hingga event wisata dari Dinas Pariwisata dan swasta.
Mungkin harapanku kedepannya, aplikasi ini bisa dikembangkan untuk bisa digunakan dalam pembelian tiket secara online ke masing-masing objek wisata. Dengan begitu, pengunjung bisa memangkas waktu untuk antri di loket sehingga liburan pun semakin menyenangkan dan anti ribet.