WELCOME TO THIS BLOG!!. PLEASE ENJOY THE MENU HAS BEEN PROVIDED

Tampilkan postingan dengan label guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label guru. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Januari 2012

Mengapa menghormati guru itu diperlukan?


Dewasa ini saya seringkali melihat banyak siswa tidak menghormati gurunya. Oleh karenanya muncul ide, saya ingin memposting mengenai Mengapa menhormati guru itu diperlukan?. Lalu siswa yang hormat kepada guru itu siapa sih?. Siswa yang hormat kepada gurunya yaitu siswa yang selalu berusaha untuk tidak pernah menyakiti hati gurunya.
Kalau begitu apakah siswa yang tidak pandai, mendapatkan nilai jelek waktu ujian itu apakah dikatakan siswa yang tidak hormat kepada gurunya? Kan bisa saja si guru merasa sakit hatinya karena si murid tidak bisa mendapatkan nilai yang bagus. Oo tentu saja tidak, karena mendapatkan nilai dikala ujian itu bukan ranah afektif, akan tetapi masuk dalam ranah kognetif.
Nabi Muhammad SAW Bersabda:
Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak”.
Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad (V/196), Abu Dawud (no. 3641), at-Tirmidzi (no. 2682), Ibnu Majah (no. 223), dan Ibnu Hibban (no. 80 al-Mawaarid), lafazh ini milik Ahmad, dari Shahabat Abu Darda’ radhiyallaahu ‘anhu.
source image: kaunselingskbs09.blogspot.com

Secara logika malaikat saja menghormati orang yang sedang menuntut ilmu, pasti orang yang mengajarkan ilmu lebih dihormati oleh malaikat. Kita sebagai orang yang dikasih ilmu melalui perantara guru tidak boleh tidak untuk menghormati guru. Jadi bukan hal yang aneh jika seorang siswa mencium tangan gurunya sebagai tanda hormat dan sayangnya kepada seorang guru. Seseorang yang menghormati gurunya insya allah ilmunya akan bermanfaat dan barakah. Aamiin. J

Jumat, 30 Desember 2011

Seminar Pendidikan Nasional 2012 dengan Tema Menerapkan Pendidikan Berkarakter Dalam Pendidikan Dasar, Menengah, Dan Tinggi


Guru sebagai tenaga profesional di bidang kependidikan, disamping harus memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis. Hal-hal yang besifat teknis ini terutama kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar. Pengaruh guru terhadap keberhasilan belajar siswa merupakan suatu kenyataan yang sangat mudah di pahami. Bagaimana proses belajar itu berlangsung dan sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai seorang siswa gurulah yang mengetahui. Sehingga untuk menunjang keberhasilan belajar di sekolah, dibutuhkan seorang guru yang benar-benar berkompeten, yaitu seorang guru yang menguasai materi pelajaran dan mampu menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan berbagai metode yang baik kepada siswa, seorang guru yang harus bisa berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswanya.
Berdasarkan uraian di atas, maka Mathematics Students Club (MSC) yang merupakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember bermaksud menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan dangan tema Menerapkan Pendidikan Berkarakter dalam Pendidikan Dasar, Menengah, dan Tinggi.
Diharapkan acara tersebut dapat memberikan konstribusi bagi kemampuan pengembangan matematika pada guru khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.

Jenis Kegiatan
1.      Waktu dan Tempat
Seminar Pendidikan Nasional
Hari/tanggal    : Minggu, 19 Februari 2012
Tempat            : Gedung Soetardjo Universitas Jember  
Waktu             : 07.00 ─ 16.00 WIB
2.      Ketentuan Peserta Peserta Seminar Pendidikan Nasional
a.       Peserta adalah Mahasiswa, pelajar  dan  umum
b.      Peserta non-pemakalah 
·       Dosen dan mahasiswa S2                              : Rp 100.000,00
·       Guru                                                                : Rp   75.000,00
·       Mahasiswa S1                                                 : Rp   50.000,00
c.       Peserta pemakalah
·       Biaya tambahan untuk pemakalah                  : Rp   50.000,00
d.      Peserta menyerahkan pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar
e.       Semua persyaratan diserahkan pada saat mendaftar
3.      Pendaftaran Seminar Pendidikan
a.       Pendaftaran Seminar Pendidikan dimulai pada tanggal 04 Januari 201209 Februari 2012
b.      Pendaftaran dapat melalui:
ØKepanitiaan Olimpiade Matematika 2012 dengan alamat Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Gedung III FKIP Universitas Jember  (68121) pada hari Senin – Sabtu  pukul 08.00 – 15.00 WIB
Ø  Transfer ke rekening:
·  Bank Mandiri Jember atas nama Reni Umilasari dengan nomor rekening 1430011382452
· Konfirmasi melalui email ke ahmadadi_22@yahoo.co.id dengan mencantumkan nama pendamping, nama siswa, dan nomor bukti transaksi.


4.      Fasilitas Peserta Seminar
a.       Makalah
b.      Sertifikat
c.       Mamiri dan mamirat
d.      ID card
e.       Bolpoin
f.       Stopmap
5.      Pembicara Seminar
a.       Prof. Dr. Yatim Riyanto, M.Pd.
b.      Prof. Dr. Sunardi S.Pd, M.Pd.       

  
Untuk download formulir pendaftaran klik di sini


Selasa, 22 November 2011

Hari Guru Nasional 25 November


10 November yang lalu kita semua memperingati hari pahlawan nasional dan Kurang 3 hari lagi, hari yang sangat istimewa bagi seluruh guru Indonesia akan tiba. 25 November 2011 Indonesia merayakan hari guru nasional yang ke-66. Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru. Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. 

Pemerintah memutuskan untuk menjadikan tanggal 25 november sebagai hasi guru nasioanl setiap tahun Hari guru nasional lewat Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994. Pengabdian tulus dari para guru serta semangat dan tekad mereka dalam menghadirkan generasi bangsa yang bermutu memang perlu dihargai. Guru merupakan pribadi yang menentukan jaya atau runtuhnya sebuag bangsa dan peradaban manusia. Penulis salut banget dah dengan namanya seorang guru.

Lalu, apa yang anda siapkan untuk memberi hadiah kepada guru anda?.
Disini penulis memiliki tips untuk anda hadiah apa yang cocok bagi seorang guru yang anda cintai:
1.      Puisi, puisi yang bertemakan pengabdian tulus dari para guru merupakan puisi yang cocok ketika hari istimewa guru ini datang.
2.      Belajar yang rajin. Harapan dari seorang guru adalah siswa-siswanya rajin belajar dan tidak malas-malasan baik ketika di sekolah maupun di rumah.
3.      Tidak tawuran. Maraknya tawuran di kalangan remaja merupakan sesuatu yang sangat memalukan. Berhentilah mulai saat ini, katakana tidak pada tawuran!.

Intinya jadikan hari guru nasional ini untuk mulai hal yang terbaik, mulai menyongsong untuk menjadi siswa yang berprestasi, siswa yang taat kepada kedua orang tua, siswa yang taat beribadah kepada Allah SWT.

Rabu, 02 November 2011

Upaya menemukan jati diri peserta didik untuk meningkatkan kualitas pendidikan


Menurut seorang intelekual bernama canfield, untuk mengenal potensi diri, tanyakan kepada diri, “aktivitas apa yang mudah dan cemerlang aku lakukan, yang bagi orang lain mungkin suit dan hasilnya tidak secermelang jika aku yang melakukannya ? apa yang bias aku kerjakan seolah-olah tanpa upaya, tanpa banyak belajar, tanpa persiapan?” sehingga seorang guru yang bijak harus memiliki kualitas komunikasi yang baiksehingga antara dia dengan murid tidak terdapat jarak yang membuat mereka tidak bertemu, atau menjadi asing satu sama lain. Komunikasi ini membuat keberlangsungan proses belajar mengajar menjadi lancer dan sngat dinamis, dan tentu saja transformasi nilai bias berlnagsung secara otima.

Ketika komunikasi seorang guru dengan siswa bias berjalan dengan baik, maka ketika seorang guru berusaha mengajak anak-anak didiknya untuk mengetahui apa potensi dan bakatnya dengan menggunakan pertanyaan sebagaimana yang dianjurkan oleh canfield di atas. Anak-anak akan menjawab pertnyaan tersebut dengan saksama, bijak, dan tidak tergesa-gesa.

Setelah seorang guru mendapatkan jawaban dari prtanyaan demikian, dari sini dia bias melakukan pengkemahan atas jawaban-jawaban tersebut. Peru digarisbawahi bahwa seorang guru harus memastikan bahwa jawaban-jawaban mereka adah benar, tidak mngada-ada, dan jujur. Untuk mengetahui apakah jawaban terseut sungguh-sungguh, dalam permulaan pengajuan pertanyaan, seorang guru hendaknya mengajak anak-anak didik ke dalam dirinya sendiri, juga menjeaskan dan mendasar mengetahui apa bakat, apa potensi, atau apa yang membuat senang selama ini. Karena itulah bakat akan mudah dioptimalakan di masa yang akan dating, sekaligus menjadi jaminan kehidupan yang lebih baik di hari esok.

Penandasan seperti ini akan membuat para siswa terbawa ke wilayah “fun”, sehingga jawaban yang diberikan pun bisa dikategorikan dengan jawaban sungguh-sungguh dan serius. Langkah selanjutnya tentu saja seorang guru memiki kewajiban untuk memperhatikan bagaimana anak-anak didiknya, dengan berbekal jawaban yang diberikan, akan meniti kehidupan selanjutnya.

Proses pengawasan ini bisa juga meibtkan orang tua atau wali murid yang ad di rumah. Selain akan bias memantau perkembangan para siswa, kerjasama dengan wali murid tentu saja membuat sinergi yang begitu anggun nan dahsyat antar pihak guru, murid, orang tuanya, dan juga masyarakat.
Sikap guru yang menghargai bahwa anak-anak didik merupakan pribadi yang juga bias gelisah memikirkan jati dirinya akan membaut par wai murid nyaman dengan proses pembelajan yang sedang berlangsung. Seain itu, penghargaan tersebut membuat sang guru disenangi para murid, yang ini sangat berimplikasi positif bagi perkembangan anak-anak didik, juga terhadap transformasi nilai itu sendiri.       



Meningkatkan sikap bijak guru dalam membentuk jati diri siswa


Jati diri merupakan kunci utama dalam kesuksesan seseorang, hal ini dapat dipacu dalam pendidikan formal. Pendidikan formal tidak lepas dari peran seorang guru. Seorang guru dalam membentuk jati diri siswanya diperlukan suatu sikap untuk mewujudkannya. Namun apakah sudah terealisasikan sikap bijak guru dalam pendidikan di Indonesia ini?  Lalu apa saja upaya dalam pembentukan sikap bijak ini?.

Meningkatkan sikap bijak guru,dalam tulisan ini dimaksudkan untuk mengubah cara mengajar guru yang cenderung monoton yaitu hanya memberikan bahan ajar saja tidak memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengaktualisasikan diri menjadi cara mengajar yang bijak dalam membentuk jati diri siswa sehingga mereka mampu menentukan masa depan yang cerah.

Untuk meningkatkan sikap bijak guru terlebih dahulu harus dipahami factor factor yang berkaitan dengan sikap bijak itu. Sebelum sorang guru bersikap bijak yang harus dilakuakn adalah guru dpat memeahami psikologi perkmbangan anak . pemahaman terhadap psiklogi perkembngan ini memiliki kekuatan yang sangat besar dalam usaha mewujudkan keberhasilan proses pendidikan. Setiap perubahan yang terjadi dan setiap tingkahyang dilakuakan akan dengan mudah disikapi jika seorang guru memilki pemahaman yang benar terhadap psikologi perkembangan ini.

Pendidikan harus sesuai dengan perkembngan ini. Artinya, pengajarn terhadap siswa harus dilakukan pada tingkat yang tidak terlalu sulit dan terlalu menegangkan atau terlalu mudah dan menjemukan. Pendidikan bagi anak-anak TK harus berbeda dengan pendidikan bagi anak SD. Begitupun dengan pendidikan bagi anak SD, tentu harus berbeda dengan pendidikan bagi anak SMP, SMA, dan mahasiswa.

Disini yang perlu diperhatikan adalah perhatian guru tehadap perkembangan dan kecenderungan anak. Sebab, semaua anak memilki tingkat perkembangan yang berbeda, begitupun dengan kecenderunga atau potensi dan bakatnya. Penyikapan yang benar terhadap perbedaan ini akan membuat anak-anak didik nyaman dalam belajar karena merasa dihargai dan dihormati hak-hak dan kemampuanya.

 Namun demikian, walaupun meningkatkan sikap bijak guru dalam membentuk jati diri siswa bukan persoalan yang gampang dan sederhana, tetapi bukanlah berarti hal itu tidak mungkin dilakuakn. Dengan menyimak beberapa sikap yang harus dimiliki seorang guru di atas, berikut ini akan dicoba mengemukakan paradigma pembentukan sikap guru yang bijak terhadap pembentukan jati diri siswanya.

Kepada calon guru yang masih dididik di Lembaga Pendidikan  Tenaga Kependidikan (LPTK) disampaikan pentingnya sifat bijak seorang guru dalam membentuk jati diri siswa dan betapa nikmatnya bekerja dalam sikap bijak itu, hingga terbentuk sikap bijak tersebut. Demikian juga dengan guru-guru yang sedang bertugas. Dalam hal ini pendidikan calon guru dan pembinaan guru-guru dalam jabatan. Supaya dalam pembinaan sikap bijak guru dapat membudaya dalam dunia pendidian, maka yang diperlukan adalah pemberian penghargaan baik fisik maupun non fisik misalnya kenaikan pangkat yang lebih mudah sehingga seorang guru terpacu untuk menigkatkan sikap bijak dalam pembentukan jati diri para siswanya.


Definisi seorang guru yang bijak


Seorang guru yang bijak mampu berhubungan dengan iklim belajar di kelas.  Termasuk dalam komponen ini adalah kemampuan interpersonal guru khususnya kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan kepada siswa dan ketulusan, memiliki hubungan yang baik dengan siswa, dan mampu menerima, mengakui, dan memperhatikan siswa secara tulus.

Guru yang bijak memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feed back) dan penguatan (reinforcement), meliputi kemampuan memberikan umpan balik yang positif terhadap respon siswa; mampu memberikan respon yang bersifat membantu bagi siswa yang lamban belajar; mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban siswa yang kurang memuaskan.

Guru yang bijak memiliki kemampuan yang berhubungan dengan peningkatan diri, meliputi mampu menerapkan kurikulum dan metode pembelajaran secara inovatif; mampu menambah dan memperluas pengetahuan, baik yang bersifat umum maupun pengetahuan mengenai metode-metode pembelajaran; dan mampu memanfaatkan perencanaan guru secara kelompok untuk menciptakan dan mengembangkan metode pembelajaran yang relevan.

. Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan perkembangan peserta didik itu bervariasai, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif dalam semua hal (daiz:1997 dalam buku psikologi pendidikan karya john W. santrock). Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal utama yaitu (1) pengetahuan dan keahlian professional, (2) komitmen dan motivasi.

Pengetahuan dan keahlian profesinal. Guru yang bijak menguasai materi pelajaran dan keterampilan mengajar yang baik. Guru yang bijak memiliki strategi pengajaran yang baik  dan didukung metode penetapan tujuan, rencana pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan siswa dari berbagai latar belakang kultural.

Kemudian guru yang bijak memiliki keahlian motivasional. Guru yan baik dan motivatif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Guru yang bijak tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengn minatnya sehingga siswa mampu menentukan kearah mana mereka akan mengaktulisakaikan diri sesuai jati dirinya. Guru yang bijak akan memberi kesmpatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.


GURU BIJAK MEMBENTUK JATI DIRI PESERTA DIDIK


source: matanews.com

Pada Bab II Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dikemukakan bahwa  pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Jika berbicara tentang kualitas pendidikan, ada tiga faktor yang terkait: (1) perangkat keras (hardware) yang meliputi ruang belajar, peralatan praktik, laboratorium, perpustakaan, dll., (2) perangkat lunak (software) yang meliputi kurikulum, program pembelajaran, manajemen sekolah, sistem pembelajaran, dll., dan (3) perangkat pikir (brainware) yang meliputi guru, kepala sekolah, siswa, dan orang-orang yang terkait dalam proses tersebut. Dari tiga faktor penentu kualitas pendidikan (perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat pikir), guru adalah faktor yang paling menentukan. Argumentasinya adalah ruang belajar bisa sangat sederhana; peralatan, laboratorium, dan perpustakaan bisa kurang memadai, tetapi jika guru memiliki kualitas yang tinggi dalam pembelajaran, dapat menerapkan berbagai teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif, guru tersebut akan dapat membawa perubahan pada peningkatan proses dan hasil belajar siswa di kelas. Sebaliknya, meskipun semuanya tersedia dan menggunakan teknologi canggih, jika guru tidak berkualitas, semua peralatan yang ada tidak akan ada gunanya.

Masa sekolah merupakan masa yang penuh dengan dinamika, dan hal itu senantiasa berlangsung dengan keindahannya sendiri, baik itu di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), atau juga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sebagainya. Masa di sekolah ini adalah ketika seorang anak didik sedang belajar memaknai dirinya dan juga lingkungan di mana ia berada. Dalam interval waktu ketika seorang anak sedang menginjakan kakinya di meja pendidikan dan dasar pembelajarn di dalam instansi pendidikan, seorang anak sedang dan tidak akan behenti untuk bertualang dan mengembara dengan tujuan utama untuk menemukan jati dirinya. Mereka bahkan tidak merasa lelah untuk melakukan hal tersebut. Pada titik ini, seorang guru dituntut dan diharapkan memahami bahwa anak didiknya adalah pribadi-pribadi dahsyat.

Pendekatan seorang guru kala sedang menyikapi dinamika semacam ini membutuhkan kearifan dan kebijaksanaan. Sebab, pilihan sikap ini memotivasikan anak untuk terus berusaha mengembangkan bakat dan karakternya. Konsep pengajaran seharusnya memberikan implikasi positif bagi perkembangan anak didiknya. Apabila pengajaran tidak bisa memacu rasa ingin tahu dan rasa ingin berkarya anak didik, maka bisa diberikan kesimpulan bahwa sang pendidik tersebut tidak berhasil meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas pendidikan, antara lain harus dibarengi dengan meningkatkan sikap bijak yang harus dimiliki oleh seorang guru. Karena dengan meningkatkan sikap bijak dalam membentuk jati diri peserta didik, semua faktor lain yang mempengaruhi kualitas pendidikan akan tergerakan untuk mendukung peningkatan kualitas itu.

            Mengingat demikian strategisnya kedudukan sikap bijak guru dalam peningkatan kualitas pendidikan, maka berikut ini akan dicoba untuk membahasnya secara detail, guna menjawab beberapa permasalahan pokok mengenai sikap bijak itu, seperti:(1) Apa yang dimaksud sikap bijak dalam pendidikan?(2) Bagaimana meningkatkan sikap bijak yang harus dimiliki oleh guru dalam pembentukan jati diri anak didiknya? Dan (3) Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk jati diri siswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan ?.