Sebentar lagi umat muslim memasuki
tahun baru islam, 1433H. TEPATNYA 27 november 2011 umat muslim memasuki bulan
muharam 1433 H. bulan muharam tanggal 10 (‘asyura) adalah bulan duka cita bukan
bulan suka cita, dan bagi pecinta kebenaran, asyura, sayyidina Husain dan
karbala bukan saja menjadi kata-kata yang mengandung spiritual tinggi, tetapi
juga merupakan peristiwa yang sangat bias kita ambil hikmahnya, yakni
perjuangan mempertahankan kemurnian ajaran rasulullah walaupun nyawa taruhannya.
Bulan muharam merupakan salah satu bulan dalam islam yang sarat akan nilai dan
ibrah fundamental, yaitu perjuangan islam versus nilai-nilai kufur. Setiap peristiwa
pasti mengandung hikmah dan mengandung pendidikan yang sangat berharga. Bulan muharam
merupakan bulan yang dijadikan tonggak bagi permulaan tahun baru islam, selain
itu pada permulaan bulan muharam, tepatnya tanggal 10 muharam tahun 61 H telah
terjadi peristiwa perjuangan kebenaran versus kebathilan, perjuangan manusia
demi mempertahankan dan membela kemurnian ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Peristiwa itu adalah peristiwa karbala yang telah membawa kesyahidan sayyidina Husain,
cucu kesayangan nabi Muhammad SAW.
Diantara aristocrat arab yang paling
berkuasa saat itu adalah Abu Sufyan. Selain sebagai pengusaha, abu sufyan juga
penguasa. Istrinya hindun pernah memakan jantung Sayyidina Hamzah pada
peristiwa perang uhud. Anaknya yang bernama Muawiyah-kelak-melakukan
pemberontakan terhadap pemerintah Ali bin Abi Tolib yang sah. Cucunya muawiyah—kelak--;lewat
komandannya bernama ibn ziyad membunuh sayyidina Husain di padang karbala.
Dibalik peristiwa yang terjadi
Kalimah tauhid tegak dan manusia
berbondong-bondong masuk islam ketika revolusi nabi Muhammad saw berhasil dan
dinasti abu sufyan tumbang. Disaat itu
pula keluarga abu sufyan yang pernah menjadi musuh islam, masuk islam juga. Tak
lama setelah wafatnya rasulullah, disusul pemerintahan khalafaur rosyidin. Kemudian,
dinasti abu sufyan muncul kembali merebut kendali pemerintahan. Tokoh-tokoh
tauhid yang dulu loyal pada rasulullah satu persatu disingkirkan. Suara kebenaran
tak terdengar.
Menghadapi kekuatan kebathilan
tersebut, para ulama’ terbagi dalam tiga kelompok. Pertama kelompok uzlah,
kelompok yang menyingkir ke tempat sunyi, dengan alas an agar tidak tercemari
virus kebathilan yang merajalela. Dari kelompok ini kemudian muncul aliran
tarekat dan tasawuf. Kelompok kedua, ulama’ bergabung dengan para penguasa,
mereka mendapatkan fasilitas dan kemewahan. Dari kelompok ini muncul berbagai
hadis politik dan hadis maudhu’. Kelompok ketiga, kelompok yang menentang
kedzaliman, segala harta dan nyawa dipertaruhkan untuk membela kemurnian ajaran
nabi Muhammad saw. Dalam kelompok ini, sayyidina Husain beridiri.
Pagi hari asyura tahun 61 H sayyidina
Husain dan rombongnnya yang berjumlah tidak lebih 72 orang menghadapi pasukan
yazid di padang karbala. Yang dilakukan sayyidina Husain di karbala pada 10
muharam 61 H adalah aktualisasi semangat al-qur’an tentang jihad sebagaimana
dilukiskan dalam ayat al-qur’an yang artinya, “Dan orang-orang yang berhijrah karena allah sesudah mereka dianiaya,
pasti kamu akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya
pahala akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui” (QS 16:41).
Sepintas,
seakan pedang ditangan pasukan ibn ziyad telah memenangkan pertarungan di
padang karbala. Tetapi setalah peristiwa karbala tersebut, setelah beberapa
abad pasca tragedy karbala, semua orang tahu tindakan yazid dan pasukannya
hanyalah didasari dendam politik dari kakek-kakeknya dari bani sufyan atas bani
hasyim (kakek rasulullah).
Peristiwa karabala merupakan lembaran
hitam dalam sejarah islam, tetapi juga merupakan lembaran cemerlang dalam
sejarah perjuangan syuhada’. Kini tergantung kita mengikuti orang-orang yang
hanya menginginkan kekuasaan semata ataukah tetap berada dalam rel yang lurus untuk
mempertahankan kemurnian islam sampai rela mengorbankan materi bahkan nyawa
sekaligus.
2 komentar:
Terima kasih mas artikelnya, Jadi mengingatkanku Pada sesuatu,
Oy mas, Kangen ne sama teman-teman di #BN2011
sama mas, kangen dengan BN... smoga sukses utk kita semua.. :)
Posting Komentar