Istilah bimbingan dan konseling sudah sangat popular
di saat ini. Bahkan sangat penting peranannya dalam sistem pendidikan. Semua
ini terbukti karena bimbingan dan konseling telah dimasukkan dalam kurikulum
bahkan merupakan ciri khas dari kurikulum SMP dan SMA/SMK tahun 1975, 1984, 1994, 2004 dan KTSP di seluruh
Indonesia. (Sukardi, 2008: 1)
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu
komponen dari pendidikan, mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu
kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan
siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya. Hal ini
sangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi peserta didik
(bakat, minat, dan kemampuannya). Adapun kepribadian menyangkut masalah
perilaku atau sikap mental dan kemampuan yang meliputi masalah akademik dan keterampilan.
Tingkat kepribadian merupakan suatu gambaran mutu dari orang yang bersangkutan.
Pada masyarakat yang semakin maju, masalah penemuan
identitas pada individu menjadi semakin rumit. Hal ini disebabkan oleh tuntutan
masyarakat maju kepada anggota-anggotanya menjadi lebih berat. Persyaratan
untuk dapat diterima menjadi anggota masyarakat bukan saja kematangan fisik,
melainkan juga kematangan mental psikologis, cultur, vokasional,
intelektual dan religius. Kerumitan ini akan terus meningkat pada masyarakat
yang sedang membangun, sebab perubahan cepat yang terjadi dimasyarakat yang
sedang membangun, yang merupakan tantangan pula bagi individu atau siswa.
Keadaan semacam inilah yang menuntut diselenggarakannya bimbingan dan konseling
di suatu sekolah.
Keberadaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah
berperan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dan juga
membantu mengarahkan siswa untuk menjadi siswa yang baik. Dari sinilah peranan
bimbingan sangat diperlukan. Keberadaan bimbingan dan penyuluhan berusaha untuk
membantu siswa mencarikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi oleh
para siswa dalam proses belajar.
Dalam kenyataan atau realita yang ada di sekolah
sering ditemui siswa yang mempunyai berbagai masalah, apakah itu yang
menyangkut kepribadian siswa, maupun masalah yang terkait dengan mata pelajaran
tertentu. Dengan berbagai masalah
tersebut maka manusiapun tidak mampu memecahkannya tanpa ada bantuan dari orang
lain. Karena potensi yang dimiliki oleh manusia pada umumnya berbeda-beda.
Dalam situasi pendidikan maka layanan bimbingan akan
sangat diperlukan sebagai salah satu bantuan dalam menghadapi siswa sesuai
dengan peranan guru sebagai motivator. Maka kami mencoba untuk memberikan
layanan bimbingan kepada siswa mengenai kesulitan belajar maupun mengenai masalah
yang berkaitan dengan sekolah. Layanan bimbingan ini bertujuan agar peserta
didik behasil kembali dan mencapai prestasi dengan baik serta yang paling
penting agar terjadi perubahan diri dari klien yaitu perubahan tingkah laku
yang lebih maju, dinamis sesuai dengan arah perkembangan klien yang dikehendaki.
Pengertian Layanan Bimbingan Siswa
Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara terus menerus, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya, sehingga ia dapat mengarahkan dirinya dan dapat bersifat
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Demikian ia dapat mengecap kebahagiaan hidup serta dapat memberikan
sumbangsih yang berarti kepada masyarakat umumnya.
Masyhud berpendapat bahwa “bimbingan dalam proses
pendidikan di sekolah adalah proses memberikan bantuan kepada siswa, agar
setiap pribadi memiliki pemahaman yang benar akan diri pribadinya dan akan
dunia sekitarnya. Mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal dalam
kehidupannya, dan dapat menolong dirinya sendiri, menghadapi dan memecahkan
masalah-masalahnya. Semua demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi
mewujudkan kesejahteraan mentalnya.
Bimbingan dipandang dari segi etimologi berasal dari
bahasa asing yaitu bimbingan dari kata "Guidance" dan penyuluhan berasal dari kata "conseling". (Baraja, 2008: 11)
Banyak pakar yang mendiskripsikan tentang layanan
bimbingan, seperti dikemukakan oleh Hadari Nawawi, dia berpendapat bahwa
bimbingan berasal dari bahasa Inggris "Guidance"
yang diartikan sebagai usaha menolong klien (siswa) untuk mengembangkan
pandangannya tentang diri sendiri, orang lain dan masyarakat sekitar agar mampu
menganalisa masalah-masalah atau kesukaran-kesukaran yang dihadapinya dengan menetapkan
sendiri keputusan terbaik dalam menyelesaikan masalah atau kesukaran yang
dihadapinya. (1983: 25)
Secara lebih spesifik, SK Mendikbud No. 025/O/1995
mengemukakan bahwa: Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan, maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar, dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.(
Sukardi, 2008: 38)
0 komentar:
Posting Komentar