WELCOME TO THIS BLOG!!. PLEASE ENJOY THE MENU HAS BEEN PROVIDED

Minggu, 20 November 2011

Model Pembelajaran Gal’perin Dengan Pendekatan Contextual Teaching and learning (CTL) Dan Ekspositori


Banyaknya model pembelajaran yang berkembang sekarang menuntut guru untuk menguasai beberapa model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah model pembelajaran Gal’Perin dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Namun tidak semua tipe dalam pembelajaran dapat dilaksanakan pada sekolah tingkat menengah, guru harus mempertimbangkan beberapa hal agar proses pembelajaran berhasil, seperti siswa, model pembelajaran, tujuan pembelajaran, alat dan sumber belajar.

Model pembelajaran yang baik adalah model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa selama proses pembelajaran. Keterlibatan siswa tersebut dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengungkapkan pendapat, menyanggah pendapat, berkomunikasi, berinteraksi dan bertanggungjawab. Tetapi model pembelajaran yang selama ini digunakan dan dipandang efektif oleh guru adalah model pembelajaran yang dalam penyampaian materi dapat dilaksanakan dengan mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti proses belajar mengajar matematika di SMP Bustanul Makmur Genteng.
Menurut guru bidang studi matematika kelas VII SMP Bustanul Makmur Genteng, dalam kegiatan belajar mengajar di kelas VII penyampaian materi pelajaran dilakukan dengan ceramah yaitu penuturan secara lisan atau tulisan tentang materi yang diajarkan sedangkan siswa tinggal menerima saja sebagaimana yang dijelaskan oleh guru. Untuk mengontrol pengetahuan siswa, biasanya guru melakukan tanya jawab serta memberikan tugas dalam mencapai tujuan kompetensi. Walaupun media pembelajaran di kelas sudah lengkap, seperti adanya LCD tetapi guru terkadang tidak mempergunakan media itu dengan baik, karena banyaknya kegiatan guru diluar jam pelajaran, sehingga guru tidak sempat membuat power pointnya. Keadaan tersebut sesuai dengan pengamatan awal yang dilakukan, bahwa kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas untuk menuntaskan materi pelajaran.
Dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas ini, membuat suasana belajar menjadi membosankan sehingga menyebabkan muncul anggapan di masyarakat bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, menakutkan, dan membosankan sehingga kurang disukai oleh siswa. Di samping itu siswa juga merasa sulit untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka dilakukan suatu model pembelajaran yang lain, dalam hal ini model Gal’perin dengan pendekatan contextual theaching and learning (CTL), agar materi matematika yang diberikan dapat mudah diterima oleh siswa.
Menurut teori pendidikan Gal’perin proses belajar dapat digambarkan sebagai serangkaian empat tahap yaitu orientasi, latihan, umpan balik dan lanjutan Utomo, T dan Koes Ruijter (dalam Handayani, 2005: 11). Pada tahap orientasi guru biasanya memberikan informasi tentang isi, struktur mata pelajaran, hubungan mata pelajaran tersebut dengan mata pelajaran lain dan contoh penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari serta keterkaitannya dengan cabang-cabang ilmu lainnya kepada siswa. Berdasarkan  fakta di lapangan, penyampaian isi materi pelajaran dengan metode ceramah membuat siswa menjadi cepat bosan dan sulit memahami materi, oleh karena itu pada penelitian ini akan menggunakan pendekatan Contextual teaching and learning (CTL). Dengan pendekatan Contextual teaching and learning (CTL) proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dengan penggabungan antara model pembelajaran Gal’perin dengan pendekatan Contextual teaching and learning (CTL)  diharapkan dapat membuat matematika mudah diterima, dipahami, serta disukai oleh siswa dan sekaligus mengurangi anggapan negatif tentang matematika sebagai ilmu yang sulit dipelajari.
artikel skripsi dari: mbak fadhilatul M Program studi Pendidikan matematika universitas jember.

Related Post



0 komentar: