Model
pembelajaran didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu dan
berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pelajar
dalam merancang aktifitas pembelajaran Winataputra (2001:3). Pendapat yang sama
juga dinyatakan oleh Setyosari (2001:106) bahwa model pembelajaran
mendeskripsikan proses-proses atau tahapan-tahap yang dilibatkan dalam
perencanaan pembelajaran. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan model
pembelajaran adalah pola atau kerangka konseptual yang mendeskripsikan proses
yang sistematis dari rencana belajar.
Menurut Joyce dan Weil
(1980:9-11) model pembelajaran dikelompokkan dalam empat kategori yaitu (1)
kelompok model pemrosesan informasi, (2) kelompok model personal, (3) kelompok
model sosial, dan (4) kelompok model sistem perilaku. Model pemrosesan
informasi menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari
lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah,
membangun konsep dan rencana pemecahan masalah. Salah satu model pembelajaran
yang termasuk dalam kategori model pemrosesan informasi adalah model
pembelajaran advance organizer. Menurut
Dahar (1989:118) advancer organizer berguna
untuk mengajarkan materi pelajaran yang telah mempunyai struktur teratur. Advance organizer mengarahkan siswa ke
materi yang akan mereka pelajari, dan menolong mereka untuk mengingat kembali
informasi yang berhubungan serta dapat digunakan dalam menanamkan pengetahuan
baru. Dengan demikian diharapkan siswa dapat mengaitkan informasi yang telah
dimiliki dengan materi yang akan diajarkan. Joyce dan Weil (1980:82)
menambahkan bahwa advance organizer
penting untuk disajikan sehingga memungkinkan konsep-konsep saling berkaitan.
Model pembelajaran advance
organizer disajikan dalam tiga fase yaitu fase penyajian advance organizer, fase penyajian materi
pelajaran, dan fase penguatan organisasi (struktur) kognitif. Fase advance organizer terdiri dari tiga aktifitas, yaitu menentukan
tujuan umum pembelajaran, menyajikan advance
organizer, dan mendorong kesadaran akan pengetahuan yang relevan. Fase
penyajian materi adalah pembelajaran yang akan dipelajari. Penyajian materi
dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya metode diskusi atau metode
lainnya dengan memperhatikan prinsip belajar bermakna. Fase terakhir adalah
penguatan struktur kognitif, bertujuan menempatkan materi yang sedang
dipelajari ke dalam struktur kognitif, pelajaran yang sudah ada serta
memperkuat pengorganisasian kognitif pelajaran. Terdapat empat aktifitas dalam
fase terakhir ini yaitu menggunakan prinsip–prinsip penyatuan materi (integrative reconciliation),
meningkatkan pembelajaran yang melibatkan siswa aktif, mendekatkan pendekatan
kritis pada materi pembelajaran, dan membuat kesimpulan.
0 komentar:
Posting Komentar