Dalam mengasah kecerdasan anak, kita bias
belajar dari ulama’ salaf. Contohnya, ulama’ salaf yang terkenal dengan
kecerdasannya adalah Muhammad bin idris as-syafi’I (150-240H/767-820M). Imam syafi’I
memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang luar biasa yang dikaruniai oleh Allah kecerdasan
di atas rata-rata sehingga imam syafi’I mampu membuat karya-karya yang
spektakuler, yang banyak dijadikan rujukan oleh umat islam Indonesia dan Negara
di belahan bumi yang lain. Ketika imam syafi’I masih berumur 7 tahun sudah
mampu menghafal keseluruahan al-qur’an (al-imam as-syafi’I hal 32).
Imam syafi’I melanjutkan thalabul ‘ilmi
(mencari ilmu) pada umur 13 tahun di madinah kepada Imam malik bin anas, yang
merupakan salah satu dari keempat madzhab ahluss sunnah waljama’ah tersebut.
Imam malik bin anas berdecak kagum
kepada imam syafi’I karena imam syafi’I telah menghapal kitab muwattha’ (kitab
yang memuat 3676 hadist dengan sanadnya), karangan imam malikm bin anas.
Imam malik kemudian melanjutkan menguji imam
syafi’I dengan mengajukan pertanyaan hokum yang pelik, semuanya dijawab oleh
imam syafi’I dengan tepat dan benar. Imam malik berkomentar, “luar biasa,
sebenarnya engkau layak menjadi qadhi” (manaqib as-syafi’I, juz. 1, hal 100 dan
1001).
Kecerdasan yang dimiliki oleh ulama’
salaf bukan didapat secara instan. Oleh karenya perlu bagi kita sendiri dan
bagi anak-anak kita untuk mengajari bagaimana mengasah kecerdasan otak itu, di
sini akan kami jelaskan usaha untuk mencapai kecerdasan yang laur biasa
tersebut:
a) Menjaga kesehatan. Di dalam proses
pembelajaran diperlukan kesehatan jasmani bagi pembelajar karena jika tidak sehat,
maka proses pembelajaran akan terganggu.
b) Mengatur pola makan dan tidur
Yang dimaskud mengatur pola makan
adalah makan secukupnya sekedar memenuhi asupan gizi dalam tubuh dan yang
dianjurkan untuk puasa sunnha, seperti puasa senin dan kamis. Hal tersebut
sangat baik untuk pembelajar.
c) Mengkonsumsi makanan yang menguatkan
otak
Para ulama’ menganjurkan untuk
mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang menguatkan fungsi otak agar mudah
menerima pelajaran dengan baik.
Kata sayyidian ali karamallahu
wajhah, “biasakan engkau makan luban (sejenis getah) karena ia menguatkan
jantung dan menghilangkan sifat pelupa”.
Di dalam kitab ta’limul muta’allim,
bersiwak, minum madu, makan kandar (hanya ada di turki) yang dicampur dengan
gula dan makan anggur merah kering dua puluh satu biji setiap hari ketika
merasa lapar, kesemuannya dapat memperkuat hapalan dan dapat mentyembuhkan
segala penyakit.
2 komentar:
#ehem yang mau jadi guru. pak jangan galak galak ya hahaha
aq aminin aja mas semoga jd guru benran.. hehe,,, harus yaqin ni.. aamin
Posting Komentar