Penilaian acuan patokan adalah suatu norma yang ditetapkan secara absolut
(mutlak) oleh guru atau pembuat tes berdasarkan oleh pembuat soal, bobot
masing-masing soal serta prsentase penguasaan yang dipersyaratkan. Dengan
demikian skor standar yang diperoleh oleh seseorang yang didasarkan oleh
konversi norma absolut akan mencerminkan penguasaan anak terhadap bahan yang
diberikan.
Di dalam mengolah skor mentah menjadi skor standar di samping kita
menentukan jenis norma yang akan digunakan, kita juga harus menentukan jenis
skala yang akan digunakan. Dengan demikian terdapat noma absolut skala lima,
norma absolut skala sembilan, norma absolut skala sebelas, norma absolut skala seratus,
norma absolut skala Z skor, dan norma absolut skala T skor.
1.
Noma
absolut skala lima
Skala lima adalah suatu pembagian tingkatan yang terbagi
atas lima kategori yaitu A, B, C, D, dan E. Langkah yang di tempuh dalam
mengkonversikan skor mentah menjadi skor standar dengan menggunakan norma
absolut skala lima sebagai berikut :
a.
Mencari
skor maksimal ideal (SMI) dri tes yang diberikan.
SMI
adalah skor yang mungkin dicapai apabila semua item dapat dijawab dengan benar.
SMI dicari dengan jalan menghitung jumlah item yang dibreikan serta bobot dari
masing-masing item.
b.
Membuat
pedoman konversi
Pedoman
konvers yang digunakan dalam mengubah skor mentah menjadi skor standar dengan
norma absolut didasarkan atas tingkat penguasaan terhadap bahan yang diberikan.
Tingkat penguasaan tercermin pada tinggi rendahnya skor mentah yang dicapai.
Pedoman konversi yang umum digunakan dalam norma skala lima absolut adalah
Tingka Penguasaan
|
Skor Standar
|
90%-100%
80%-89%
65%-79%
55%-64%
0%-54%
|
A
B
C
D
E
|
2.
Norma
absolut skala sembilan
Skala sembilan adalah suatu susunan tingkatan yang
terdiri dari sembilan kategori. Masing-masing kategori dinyatakan dengan angka
dari 1 sampai dengan 9. Angka 1 menyatakan kategori terendah dan angka 9
menyatakan kategori tertinggi. Untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar
dengan norma absolut skala sembilan, langkah pertamanya mencari skor maksimal
ideal (SMI), kedua pedoman konversi yaitu sebagai berikut:
Tingkat penguasaan
|
Skor standar
|
85% - 100%
75% - 84%
65% - 74%
55% - 64%
45% - 54%
35% - 44%
25% - 34%
15% - 24%
0% - 14%
|
9
8
7
6
5
4
3
2
1
|
3.
Norma
absolut skala sebelas
Pedoman knversi skala sebelas pada prinsipnya sama dengan
pedoman knversi skala sembilan. Perbedaannya adalah pada skala sebelas
ditambahkan satu skala lagi keatas dan satu skala lagi kebawah. Adapun pedoman
konversi skala sebelas adalah sebagai berikut :
Tingkat penguasaan
|
Skor standar
|
95% - 100%
85% - 94%
75% - 84%
65% - 74%
55% - 64%
45% - 54%
35% - 44%
25% - 34%
15% - 24%
5% - 14%
0% - 4%
|
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
|
4.
Norma
absolut skala seratus
Skala seratus adalah suatu skala yang bergerak antara 0
sampai 100. skala seratus disebut juga skala persentil. untuk mengkonversikan
skor mentah menjadi skor standar dengan norma absolut skala seratus digunakan
rumus sebagai berikut:
P= X.100/SMI
keterangan: P = persentil
X
= skor yang dicapai
SMI = skor maksimal ideal
5.
Norma
absolut skala Z skor
Skala Z skor adalah suatu ukuran yang menyatakan
penyimpangan suatu skor terhadap angka rata-rata dalam kelompok tersebut dalam
suatu deviasi standar. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk
mengkonversikan skor mentah menjadi skor standar dengan skala Z skor adalah
sebagai berikut:
a.
Mencari
skor maksimal ideal
b.
Mencari
angka rata-rata ideal
Mi=1/2 x SMI
keterangan:
Mi = mean ideal (anka rata-rata ideal)
MSI = skor maksimal ideal
c.
Mencari
standar deviasi ideal
SDi = 1/3 x Mi
d.
Mengkonversikan
skor mentah menjadi skor standar dengan rumus sebagai berikut: Z= x-Mi/SDi
6.
Norma
absolut skala T skor
Penggunaan skala Z skor seperti yang diuraikan di atas
memiliki dua kelemahan. pertama, karena skala ini menggunakan angka pecahan
yang menyulitkan perhitungan. kedua, karena dalam beberapa hal skala ini
menggunakan bilangan negativ yang kadang-kadang lupa menuliskannya.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dikembangkan jenis
skala lain. untuk menghindarai adanya pecahan, hasil bagi standar devisiasi
dikalikan dengan 10. Dan untuk menghindari adanya bilangan negativ, hasil kali
tersebut ditambahkan dengan 50. Skala ini disebut dengan skala T skor. rumus
selengkapnya adalah sebagai berikut:
T=50+( X-M/SD)X100
0 komentar:
Posting Komentar