Oleh Nurkholif Diah Sri Lestari, S.Pd, M.Pd-Logika dimulai sejak Thales (624 SM - 548 SM), filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala
dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal
budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif. Kemudian Aristoteles mengenalkan logika sebagai ilmu, yang
kemudian disebut logica scientica.
Pada masa Aristoteles logika masih
disebut dengan analitica
, yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika yang secara khusus
meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih diragukan
kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme. Aristoteles mengarang buku to Oraganon (alat) yang berjumlah
enam, yaitu:
- Categoriae
menguraikan pengertian-pengertian
- De interpretatione
tentang keputusan-keputusan
- Analytica
Posteriora tentang pembuktian.
- Analytica Priora
tentang Silogisme.
- Topica
tentang argumentasi dan metode berdebat.
- De sohisticis
elenchis tentang kesesatan dan
kekeliruan berpikir.
Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku
Aristoteles seperti De Interpretatione, Eisagoge oleh Porphyus
dan karya Boethius masih digunakan. Hingga Thomas Aquinas 1224-1274 dan kawan-kawannya berusaha mengadakan
sistematisasi logika dan Lahirlah logika modern dengan tokoh-tokoh seperti:
- Petrus Hispanus (1210
- 1278)
- Roger Bacon (1214-1292)
- Raymundus Lullus (1232
-1315)
yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars Magna, yang
merupakan semacam aljabar
pengertian.
- William Ocham (1295
- 1349)
Kemudian logika diperkaya dengan
hadirnya pelopor-pelopor logika simbolik seperti:
- Gottfried Wilhelm
Leibniz (1646-1716)
menyusun logika aljabar berdasarkan Ars Magna dari Raymundus Lullus.
Logika ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan akal budi dan lebih
mempertajam kepastian.
- George Boole (1815-1864)
- John Venn (1834-1923)
- Gottlob Frege (1848
- 1925)
Chares Sanders
Peirce (1839-1914), seorang filsuf Amerika Serikat yang
pernah mengajar di John Hopkins University,melengkapi logika simbolik dengan karya-karya tulisnya. Ia
memperkenalkan dalil Peirce (Peirce's Law) yang menafsirkan logika
selaku teori umum mengenai tanda (general theory of signs. Puncak
kejayaan logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia
Mathematica tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead
(1861 - 1914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872 - 1970).
Sampai saat ini telah
dikenal lima
aliran besar dalam logika, yaitu:
No
|
Aliran
Logika
|
Tokoh
|
Konsep
|
1
|
Logika
Tradisional
|
Aristoteles
|
Logika diartikan
sebagai suatu kumpulan aturan praktis yang menjadi petunjuk pemikiran.
|
2
|
Logika Metafisis
|
Frederick. E
|
Susunan pikiran
itu dianggap kenyataan, sehingga logika dianggap metafisika. Tugas pokok
logika adalah menafsirkan pikiran sebagai suatu tahap dari struktur
kenyataan. Oleh karena itu untuk mengetahui kenyataan orang harus belajar
logika dahulu
|
3
|
Logika
Epistemologis
|
Herbert B,
Bernard B
|
Untuk dapat
mencapai pemikiran yang memadai, pikiran logis dan perasaan harus digabung.
Untuk mencapai kebenaran, logika harus dihubungkan dengan seluruh pengetahuan
lainnya.
|
4
|
Logika
Instrumentalis/ pragmatis
|
John Dewey
|
Logika dianggap
sebagai alat untuk memecahkan masalah.
|
5
|
Logika Simbolis
|
Leibniez, Boole,
De Morgan
|
1.
Logika simbolis adalah ilmu tentang penyimpulan yang
sah, khususnya dengan penggunaan metode-metode matematika dan simbol-simbol
khusus untuk menghindari makna ganda dari bahasa sehari-hari
2.
Pemakaian simbol-simbol matematika untuk mewakili
bahasa yang diolah untuk menetapkan nilai kebenaran suatu pernyataan
|
2 komentar:
nice info :D Thanks, blognya sudah saya follow
info yang sebelumnya saya belum tau nih
NICE THREAD :D
Posting Komentar