Pada zaman
modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu hal yang sangat
penting. Dunia pendidikan dituntut untuk lebih berkualitas menghasilkan
lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman yang penuh dengan persaingan ini
yaitu lulusan yang tidak hanya berkualitas dalam ilmu pengetahuan tetapi juga
berkualitas dalam keterampilan. Kedua aspek tersebut sangat penting dimiliki
oleh setiap lulusan agar dapat bertahan di zaman yang penuh dengan persaingan
ini.
Upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan sudah banyak dilakukan diantaranya, diadakan
pembaharuan dalam pendidikan termasuk pendidikan matematika yaitu salah satunya
adalah memperbaiki sistem pembelajaran, yang dahulu pembelajaran berpusat pada
guru (teacher centered instruction) atau didasarkan pada bagaimana guru
mengajar, dan siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga
menjadikan siswa kurang aktif. Pada saat ini dikembangkan pembelajaran yang
berorientasi pada siswa (student centre- instruction) atau pembelajaran yang
didasarkan pada bagaimana siswa belajar. Dalam pembelajaran ini siswalah yang
aktif dalam menggali informasi sehingga siswa tidak hanya mendengarkan dan
menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
Matematika
merupakan salah satu ilmu eksak yang mempelajari tentang sesuatu yang bersifat
abstrak. Hal ini juga dikemukakan oleh
Joni (1984:9) bahwa matematika adalah suatu cabang ilmu yang obyeknya
bersifat abstrak karena obyeknya itu hanya merupakan hasil ciptaan akal manusia
belaka, dan sebaliknya bukan merupakan kenyataan empiris. Meskipun obyek
matematika bersifat abstrak tetapi matematika memiliki peranan penting dalam
perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK). Matematika dapat bermanfaat sebagai
alat bantu penerapan bidang ilmu lain maupun dalam pengembangan matematika itu
sendiri. Hal ini dipertegas oleh Hudoyo (dalam Ajeng, 1990:62) bahwa matematika
bukanlah ilmu yang hanya diperlukan untuk dirinya sendiri, tetapi ilmu yang
bermanfaat untuk sebagian besar ilmu-ilmu lain terutama sains dan teknologi.
Jika kita
melihat di lapangan, banyak sekali siswa yang tidak menyukai mata pelajaran
matematika, karena siswa selalu menganggap bahwa mata pelajaran matematika
adalah mata pelajaran yang sulit dan tidak menarik. Padahal matematika sangat
penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), oleh karena
itu telah banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran matematika
yang salah satunya adalah pembaharuan belajar mengajar di kelas atau dengan
mengembangkan strategi-strategi belajar agar siswa tidak merasa bahwa
matematika itu sulit.
Pada
suatu pembelajaran, sebagian besar materi yang akan diajarkan berhubungan atau
kelanjutan dari materi sebelumnya dan siswa hanya diberikan rumus-rumus
sehingga siswa kurang memahami konsep dari materi yang diajarkan serta siswa
menjadi kurang aktif karena hanya menerima apa yang diberikan oleh guru. Materi
kubus dan balok berhubungan dengan materi sebelumnya yaitu materi segiempat
khususnya persegi dan persegi panjang serta membutuhkan strategi untuk memahami
konsep kubus dan balok, maka akan digunakan strategi PQ4R dengan teori belajar
Gagne.
Strategi PQ4R dengan
teori belajar Gagne adalah gabungan dari strategi belajar dan teori belajar
yang dapat membantu siswa dalam memahami dan mengingat mata pelajaran atau
materi yang dipelajari dengan stimulus yang diberikan guru dan respon oleh
siswa. Strategi belajar dan teori belajar ini saling melengkapi satu sama lain dalam
proses pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami dan mengingat materi
yang diberikan.
1 komentar:
Wah, lanjutannya ini mana bang?
Posting Komentar