Pembelajaran
dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber
dari dalam diri maupun potensi yang bersumber dari luar diri sebagai upaya
untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Salah satu strategi pembelajaran yang
dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan dengan produktif dan
bermakna bagi siswa adalah strategi pembelajaran kooperatif. Ide pembelajaran
kooperatif muncul dari para filosofi yang mengemukakan bahwa agar seseorang
dapat belajar, maka ia harus mempunyai teman atau pasangan dalam belajar
sehingga teman belajar tersebut dapat diajak untuk memecahkan masalah (Slavin
dalam Kurniyawati, 2004).
Menurut Sunardi (2006:12-13) pendekatan yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif yaitu pendekatanSTAD (Student Teaching AchievementDivision), pendekatan jigsaw, pendekatan GI (Group Investigation), dan pendekatan struktural. Pendekatan struktural memberikan penekanan pada
struktur untuk meningkatkan keterampilan sosial dan struktur untuk meningkatkan
perolehan isi akademik. Struktur untuk meningkatkan keterampilan sosial
memiliki dua model yaitu Achieve
Listening dan Time Token begitu
pula dengan struktur untuk meningkatkan perolehan isi akademik juga memiliki
dua model yaitu Think Pair Share dan Numbered Head Together (NHT).
Numbered Head Together (NHT) ini untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut (konsep). Sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada
seluruh kelas, guru menggunakan empat langkah dalam pembelajaran kooperatif
model NHT. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
- Penomoran, guru membagi siswa kedalam kelompok beranggotakan 3-5 orang secara random dan setiap anggota diberi nomor 1-5. Dalam penomoran ini, nomor anggota tidak mempengaruhi nomor soal yang dikerjakan artinya semua anggota kelompok bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan semua soal yang diberikan oleh guru. Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor anggota yang dilengkapi dengan nama dan asal kelompok, nomor anggota ini wajib dipasang di dada sebelah kanan.
- Mengajukan Pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa atau guru memberi soal melalui LKS kepada siswa. LKS diberikan kepada setiap kelompok.
- Berpikir Bersama, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan di LKS dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu.
- Menjawab, guru memanggil nomor tertentu kemudian siswa yang nomornya sesuai, berdiri dan mengacungkan tangannya. Siswa yang nomornya terpanggil mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
0 komentar:
Posting Komentar