WELCOME TO THIS BLOG!!. PLEASE ENJOY THE MENU HAS BEEN PROVIDED

Sabtu, 19 November 2011

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)


Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri maupun potensi yang bersumber dari luar diri sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan dengan produktif dan bermakna bagi siswa adalah strategi pembelajaran kooperatif. Ide pembelajaran kooperatif muncul dari para filosofi yang mengemukakan bahwa agar seseorang dapat belajar, maka ia harus mempunyai teman atau pasangan dalam belajar sehingga teman belajar tersebut dapat diajak untuk memecahkan masalah (Slavin dalam Kurniyawati, 2004).

Menurut Sunardi (2006:12-13) pendekatan yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif yaitu pendekatanSTAD (Student Teaching AchievementDivision), pendekatan jigsaw, pendekatan GI (Group Investigation), dan pendekatan struktural. Pendekatan struktural memberikan penekanan pada struktur untuk meningkatkan keterampilan sosial dan struktur untuk meningkatkan perolehan isi akademik. Struktur untuk meningkatkan keterampilan sosial memiliki dua model yaitu Achieve Listening dan Time Token begitu pula dengan struktur untuk meningkatkan perolehan isi akademik juga memiliki dua model yaitu Think Pair Share dan Numbered Head Together (NHT).

Numbered Head Together (NHT) ini untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (konsep). Sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan empat langkah dalam pembelajaran kooperatif model NHT. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Penomoran, guru membagi siswa kedalam kelompok beranggotakan 3-5 orang secara random dan setiap anggota diberi nomor 1-5. Dalam penomoran ini, nomor anggota tidak mempengaruhi nomor soal yang dikerjakan artinya semua anggota kelompok bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan semua soal yang diberikan oleh guru. Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor anggota yang dilengkapi dengan nama dan asal kelompok, nomor anggota ini wajib dipasang di dada sebelah kanan.
  2. Mengajukan Pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa atau guru memberi soal melalui LKS kepada siswa. LKS diberikan kepada setiap kelompok.
  3. Berpikir Bersama, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan di LKS dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu.
  4. Menjawab, guru memanggil nomor tertentu kemudian siswa yang nomornya sesuai, berdiri dan mengacungkan tangannya. Siswa yang nomornya terpanggil mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Related Post



0 komentar: